JAYAPURA –
Adanya pernyataan Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen Christian Zebua
yang mengklaim TNI berhasil menembak mati dua anggota penyerang personil
Goliath Tabuni pada aksi penyerangan di TIngginambut dan Sinak ,
dibantah oleh TPN-OPM melalui rilis yang diterima Bintang Papua,
semalam.
Sebelumnya Pangda , mengatakan bahwa TNI berhasil menembak
mati dua anggota penyerang yang diduga personilnya Goliath Tabuni.
Selain itu, juga berhasil melukai beberapa lain, yang salah satunya
adalah orang dekat Goliath Tabuni.
Terkait hal itu, TPN-OPM
memberitahukan kepada publik bahwa Pangdam XVII Cenderawasih Christian
Zebua, telah dan sedang membengun propaganda untuk menyenangkan hati
keluarga korban, dengan dalih TNI menembak kelompok penyerang. Hal ini
adalah suatu pembohongan.
Melihat situasi ini, masyarakat setempat banyak yang mengungsi di hutan, karena khawatir tindakan TNI/POLRI akan brutal dan bengis.
Dalam rilis yang ditandatangani Sekjen TPN-OPM, Teryanus Sato tersebut, TPN-OPM juga membantah keras pernyataan Kapolda Papua bahwa penyerangan terkait Pilkada, TPN-OPM berjuang untuk memperoleh kemerdekaan penuh dari Indonesia, tidak mempunyai kepentingan dengan Pilgub kah, Pilkada kah dan program Pemerintah lainnya. TPN-OPM hanya berjuang untuk memperoleh Hak Politik Menentukan Nasib Sendiri.
Oleh karena itu, TPN-OPM menegaskan bahwa Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen Christian Zebua dan Kapolda Papua Tito Karnavian agar segera berhenti dengan pernyataan yang tidak berdasar dan murahan, yang hanya berdasarkan perkiraan, bukan faktual.
Dalam rilis TPN-OPM juga tercantum, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisai Papua Merdeka (OPM) dengan tegas memperingatkan kepada Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) atas Sikap SBY yang apatis atas status politik Papua Barat kedalam NKRI.
TPN-OPM yang bergabung dalam komando Nasional, dibawah pimpinan Gen. Goliath Tabuni dengan tegas memperingatkan kepada Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono agar segera hentikan pengiriman pasukan TNI/POLRI dalam jumlah besar di seluruh tanah Papua, hal itu justru memperuncing masalah dan masyarakat civil akan dikorbankan. Masyarakat Civil yang dimaksud adalah orang Asli Papua maupun orang Melayu imigran.
TPN-OPM juga menilai bahwa Presiden SBY mengorbankan Anggota TNI/POLRI dengan dalih mempertahankan NKRI yang tidak berdasar. Akibatnya, keluarga-keluarga korban sakit hati dan selalu meratapi kepedihan.
Penyataan Tegas TPN-OPM Kepada Presiden SBY:
1. Bahwa, Presiden SBY segera hentikan Pengiriman Pasukan dalam jumlah besar di seluruh tanah Papua;
2. Bahwa, Presiden SBY stop mengorbankan Anggota TNI/POLRI dengan dalih mempertahankan keutuhan NKRI, karena lebih banyak lagi anggota TNI/POLRI akan menjadi korban Penembakan oleh TPN-OPM;
3. Ingat, bahwa TPN-OPM siap lawan TNI/POLRI sampai Papua Merdeka;
4. Bahwa, bagi TPN-OPM berapapun jumlah TNI-POLRI, TPN-OPM siap layani;
5. Ingat, bahwa TPN-OPM menguasai medan dan mental perang yang bagus. Dengan dasar ini siap hadapi TNI/POLRI dalam keadaan apapun;
6. Presiden SBY ingat, Anda sebenarnya pelanggar HAM atas orang Asli Papua dan atas anggota TNI/POLRI yang menjadi korban;
7. Presiden SBY segera menyetujui untuk segera adakan perundingan segitiga guna membahas Agenda Referendum bagi Rakyat Bangsa Papua Barat, sesuai mekanisme PBB.
Demikian, pernyataan ini dikelurkan dari Markas Pusat TPNPB untuk menjadi perhatian oleh Presiden Republik Indonesia dan dapat dilaksanakannya. Terima kasih atas perhatian Anda. (bom/don/l03)
sumber :bintang papua
Komentar :
Posting Komentar